Oleh : Agus Prasetya
Sebuah kegagalan seringkali membuat seseorang bersedih. Diakui atau tidak, sedikit banyak kegagalan memang selalu menyisakan duka dan menoreh luka. Kadang-kadang kegagalan sulit untuk kita hindari, sehingga mau tidak mau sesekali kita memang harus rela merasakan sebuah kegagalan. Memang benar, kegagalan bukan sebuah pilihan akan tetapi bagaimana kita menyikapi sebuah kegagalan jelas merupakan sebuah pilihan kita. Dengan kata lain, kita bisa memilih untuk menentukan sikap terhadap sebuah kegagalan. Kita bisa memilih dari perspektif yang mana kita memandang sebuah kegagalan.
Saya pun juga pernah mengalami kegagalan, diantaranya adalah ketika beberapa waktu yang lalu saya mencalonkan diri sebagai Presiden Mahasiswa di kampus saya (UM). Dari ketiga calon yang ada, perolehan suara saya paling sedikit dibanding dua calon yang lainnya. Bagi sebagian orang, hal tersebut barangkali cukup memalukan dan menyakitkan. Akan tetapi, tidak bagi saya. Sebab saya melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih bijak. Dibalik kegagalan saya menjadi seorang presiden mahasiswa ternyata ada banyak keberhasilan baru yang kadang-kadang tidak disadari. Diantaranya adalah bertambahnya relasi yang saya dapat selama proses pencalonan dan kampanye,kemampuan baru di bidang negosiasi dan komunikasi persuasif, latihan mental, dll. Sekarang tinggal kita mau fokus ke mana? Fokus kepada apa yang luput dari kita, ataukah kita fokus pada apa yang telah kita peroleh. Jika kita fokus pada apa yang telah luput dari kita maka itu hanya akan membuat kita berduka dan tidak bersyukur. Sedangkan jika kita fokus pada apa yang telah kita dapatkan maka akan membuat kita bahagia dan semakin bersyukur. Hidup tak selamanya seperti rencana kita kawan. Manusia punya rencana, Allah punya kuasa.
Sudah saatnya kita sadar bahwa Allah tidak mungkin membuat keputusan yang merugikan apalagi mendzalimi hambanya. Kita harus yakin bahwa Allah maha pengasih lagi penyayang. Jadi, apapun yang terjadi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah pasti akan memberi yang terbaik. Barangkali ada sesuatu yang dimata kita buruk sedangkan bagi Allah adalah sesuatu yang baik. Hal terseburt berlaku pula sebaliknya. Allah lebih mengetahui dari pada kita.
Social Bookmarking
Very good article! We will be linking to this great article on our website.
Keep up the great writing.
ok thank’s