Masalah paling umum yang dialami oleh orang yang tampil bicara di depan umum adalh grogi. Hal ini biasanya sangat sering dialami khususnya oleh para pemula. Ketika seseorng merasa grogi maka dia akan banyak menemui masalah mulai dari lupa mendadak (blank), suara bergetar, bingung, salah tingkah, dll. Tentu kondisi seperti itu membuat orang tidak nyaman bahkan tidak jarang akhirnya kapok untuk tampil lagi. Perlu kita pahami bahwa sebenarnya ada dua hal yang menyebabkan seseorang merasa grogi. Anda boleh cek sendiri kalau tidak percaya. Apa dua hal tersebut? Pertama karena “Tidak Siap” Kedua karena “Pikiran Negatif”
Kita bahas yang pertama dulu, yaitu karena tidak siap. Maksud tidak siap ini adalah suatu kondisi di mana kita akan menghadapi sesuatu yang oleh pikiran bawah sadar dianggap baru. Mekanisme pikiran bawah sadar memiliki sistem pertahanan diri yang bertugas melindungi pikiran dari hal-hal asing atau hal yang tidak dikenal. Ketika kita berbicara dan topik yang kita sampaikan belum dikuasai maka pikiran bawah sadar memberi sinyal tanda bahaya berupa rasa grogi. Begitu juga misalnya kita berhadapan dengan audience yang asing bagi kita, maka pikiran bawah sadar akan mengirim sinyal tanda bahaya dalam bentuk rasa grogi. Sebenarnya grogi ini muncul dari niat baik pikiran bawah sadar kita untuk melindungi pikiran dari hal-hal yang diduga membahayakan.
Bisa jadi orang sudah siap, ia tidak merasa asing dengan topik yang akan disampaikan dan tidak merasa asing dengan audience-nya. Namun ternyata ia masih saja merasa grogi. Nah, ini bisa jadi karena faktor kedua yaitu Pikiran negatif. Sesorang biasanya memiliki pikiran-pikiran yang buruk tentang apa yang akan terjadi. Selain karena pikiran yang buruk tersebut, pikiran negatif juga bisa bersumber dari ekspektasi-ekspektasi yang tidak rasional. Albert Ellis, seorang tokoh konseling Rational Emotif menyebut hal ini dengan istilah Irrational Beliefs, yaitu keyakinan-keyakinan yang tidak rasional. Contoh dari keyakinan yang tidak rasional ini misal ketika seseorang berfikir bahwa seorang pembicara tidak boleh salah, semua orang harus setuju dan menghormatinya, seorang pembicara harus tau segalanya. Pikiran dan keyakinan seperti ini akan membuat kita merasa grogi. Selain keyakinan tersebut biasanya seseorang juga berfikir tentang ketakutan-ketakutan akan hal buruk yang mungkin menimpa dirinya. Misal takut kalau nanti ditertawakan, takut kalau nanti tidak menarik, takut kalau nanti salah dst. Ketakutan ini sebenarnya masih dalam angan-angan dan belum tentu terjadi. Itulah dua hal yang membuat orang merasa grogi saat tampil. Kemudian bagaimana solusinya? ….. Semoga bisa kita bahas di tulisan-tulisan berikutnya.